Dalam Yohanes 14:6, Alkitab mencatat sebuah perkataan penting yang disampaikannya kepada Tomas. Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Konteks ayat ini menceritakan tentang perbincangan Yesus dengan murid-murid-Nya saat Perjamuan Terakhir dimana Ia menyampaikan bahwa Ia akan naik ke Sorga untuk mempersiapkan tempat bagi mereka. Bahkan Yesus berkata di ayat 4, “Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Ini adalah pesan yang sangat penting, suatu pengajaran yang disampaikan-Nya di saat-saat terakhir dimana Yesus berkumpul bersama murid-murid-Nya.
Tetapi baik Tomas maupun murid-murid yang lain masih belum mengerti apa yang akan terjadi kemudian, dimana Yesus akan menderita, mati di kayu salib, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga. Hingga pada akhirnya mengutus mereka untuk memberitakan Injil dan naik ke Sorga.
Jadi apa yang Yesus sampaikan saat itu adalah sebuah pernyataan atau kesaksian tentang diri-Nya sendiri, sebuah klaim bahwa Dialah satu-satunya jalan, satu-satunya kebenaran dan satu-satunya sumber kehidupan. Karena Dialah Tuhan yang menebus umat-Nya dan membawa mereka pada keselamatan.
Pertama, pernyataan ini sebenarnya adalah sebuah penghiburan bagi murid-murid Yesus saat itu. Ini adalah janji Yesus untuk mereka, bahwa “mana Aku berada, kamupun berada.” Hal ini memberikan petunjuk bagi para murid bahwa ada sebuah tujuan yang akan mereka capai, sebuah tempat dimana mereka nanti akan berkumpul bersama-sama dengan Tuhan Yesus kembali.
Untuk mencapai tujuan itu, hanya bisa dicapai hanyala melalui Yesus Kristus, karena Dialah “jalan” menuju kesana. Kemana tujuan itu? Tempat itu bernama Sorga, dan jalan menuju ke sana adalah dengan menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat sehingga yang percaya kepada-Nya mendapatkan kehidupan kekal.
Jauh sebelum Yesus mengatakan bahwa “Akulah jalan,” Nabi Yesaya pernah menuliskan, Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri. (Yesaya 30:20-21). Selain itu nabi Yeremia juga pernah mendapatkan pernyataan seperti ini, “hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!” (Yeremia 7:23).
Setelah kenaikan Yesus ke Sorga, sebelum pengikutnya disebut sebagai “Kristen” (Kisah Para Rasul 11:26) mereka mendapatkan julukan sebagai pengikut “Jalan Tuhan” (Kisah Para Rasul 9:2). Jadi pernyataan Yesus bahwa Dia adalah jalan, bisa juga diartikan bahwa Dia adalah satu-satunya cara menuju keselamatan, sehingga kita harus hidup di dalam Dia dan meneladani cara hidup-Nya.
Banyak orang berdoa dan berseru setiap hari untuk ditunjukkan jalan kebenaran. Tidak seorangpun mau berjalan dalam yang salah atau sesat. Mereka ingin berjalan ke arah yang benar, yang dapat dipercaya.
Saat Yesus berkata bahwa Dirinya adalah kebenaran, Dia sedang berkata bahwa Dirinya dapat di percaya. Bahwa diri-Nya tidak mungkin salah atau menyesatkan orang yang percaya kepada-Nya. Dialah jalan menuju Tuhan, karena Dia adalah Tuhan itu sendiri.
Seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Dialah Sang Firman yang menjadi manusia, pada Diri-Nya penuh kasih karunia dan kebenaran. Di dalam Dia tidak ada kepalsuan. Dan pada ayat 17 kembali di tegaskan, “sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.”
BACA JUGA:
Kebenaran yang di dalam Yesus Kristus itulah yang membebaskan kita dari dosa (Yohanes 8:31-32). Melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita telah dimerdekakan dari dosa, dan dilayakkan untuk menerima kasih karunia kehidupan kekal (Roma 10:9-10).
Melalui pernyataan ini Yesus menyatakan bahwa Diri-Nya adalah sumber kehidupan. Hanya melalui Dialah kita mendapatkan kehidupan kekal. Sama seperti yang Ia sampaikan pada perempuan Samaria:
Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." (Yohanes 4:10)
Bahkan dihadapan orang-orang Yahudi Yesus mengungkapkan bahwa Dirinya adalah sumber hidup kekal itu, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” (Yohanes 5:39-40).
Hari ini, Tuhan Yesus Kristus juga sedang berkata kepada Anda, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku,” dan menawarkan kepada Anda, “Maukah kamu menerima kehidupan kekal itu?”
Jika Anda ingin berdoa untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat Anda, Anda dapat menggunakan doa berikut sebagai panduan. Doa adalah berbicara kepada Tuhan. Anda tidak perlu melakukan apa pun yang istimewa; berbicaralah kepada Tuhan dan ceritakan perasaan Anda tentang segala sesuatu.
Tuhan Yesus yang terkasih,
Saya tahu bahwa saya adalah orang berdosa dan membutuhkan pengampunan-Mu. Saya percaya bahwa Engkau telah mati di kayu salib untuk dosa-dosa saya dan bangkit dari kematian untuk memberikan saya hidup. Saya tahu bahwa Engkau adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan. Jadi sekarang saya ingin berhenti tidak menaati Engkau dan mulai hidup untuk Engkau. Tolong ampuni saya, ubah hidup saya, dan tunjukkan kepada saya bagaimana mengenal Engkau. Dalam nama Yesus. Amin.
Anda sudah mengikuti doa di atas ingin tahu tentang Yesus Kristus lebih lagi? Hubungi kami dengan KLIK DISINI.
Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com